
THANK YOU FOR INTEREST IN OUR EBOOK
YOUR DOWNLOAD IS READY!

Dalam dunia pendidikan, dikenal dengan istilah “tiga dosa besar” yang merupakan permasalahan serius yang mengancam keamanan dan kesejahteraan peserta didik di lingkungan sekolah. Kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi merupakan masalah yang tidak hanya mengganggu proses pembelajaran, tetapi juga membahayakan masa depan generasi penerus bangsa. Kehadiran “tiga dosa besar” ini mencerminkan kondisi yang memprihatinkan dalam sistem pendidikan yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
Untuk itulah, maka SMPIT Pesantren Nururrahman bekerjasama dengan komunitas WPA (Warga Peduli Aids) Kecamatan Pancoran Mas, menggelar kegiatan Talk Show dengan tema “Bahaya Bullying dan Cara Mengatasinya” pada Kamis, 13 Juni 2024. Kegiatan yang dilaksanakan di dua lokasi terpisah, yaitu di Masjid Nururrahman dengan pembicara Ramdani, S,Pd dan Alonso Aryabima Wijaya, dan Aula SMPIT Nururrahman yang menampilkan Rosanah dan Akgristiano Bundeka Putri.
Bullying (perundungan) merupakan tindakan mengintimidasi dan memaksa seorang individu atau kelompok yang lebih lemah untuk melakukan sesuatu di luar kehendak mereka, dengan maksud untuk membahayakan fisik, mental atau emosional melalui pelecehan dan penyerangan. Seorang anak bisa melakukan bullying jika ia tidak percaya dengan dirinya sendiri. Hal ini dilakukan untuk menutupi kekurangan yang ada di dalam dirinya, sehingga bullying akan terjadi untuk menindas teman di sekolah yang memiliki kelebihan, namun kelebihan tersebut tidak dimiliki pelaku bullying.
Kasus bullying atau perundungan tampak sudah menjadi hal yang tak lumrah di kalangan masyarakat. Banyak sekali pemberitaan terkait kasus bullying di media massa seperti koran, televisi, radio bahkan beredar video-video perundungan di media sosial. Hal ini bukanlah masalah yang sepele. Pelaku bullying perlu ditindak dan diberi arahan agar mereka sadar bahwa tindakan tersebut merupakan perbuatan yang tidak baik.
Pelaku bullying biasanya mengintimidasi seseorang melalui sikap, perkataan dan tindakan. Namun, bukan hanya kekerasan terhadap fisik saja tetapi juga dapat menyerang psikis korban. Contohnya seperti mengejek, membicarakan korban hingga pengucilan yang dapat menyerang psikis. Pelaku bullying akan membuat anak merasa tidak nyaman sehingga kesehatan mental anak menjadi terganggu.
Peran penting orang tua dalam mendidik anak sangat dibutuhkan untuk membentuk kepribadian seorang anak. Anak-anak perlu didorong serta diawasi agar dapat melawan tindakan perundungan yang terjadi di lingkungan sekitar. Cara yang dapat dilakukan antara lain seperti memberikan pendidikan untuk memilih kelompok bermain, seta mengajarkan anak untuk mengolah emosi saat mengalami perundungan.
Sebuah perilaku yang dianggap hanya sebagai candaan terkadang dapat membuat seseorang tersinggung sehingga dapat menyebabkan stres serta menjadi sebuah indikator terjadinya perundungan. Apabila hal ini tidak segera ditangani dengan baik maka akan memberikan dampak negatif bagi kehidupan seseorang.
Tindakan bullying sangat dikecam keras, peran guru sangat penting dalam mengajak serta memahami dengan bicara serta mempertanyakan alasan dari tindakan sang pelaku perundungan. Cara ini perlu dilakukan secara privasi tanpa ada pelibatan dari orang lain.
Pencegahan tidak hanya terjadi di lingkungan keluarga atau di lingkungan sekolah tapi perlu dilakukan di lingkungan masyarakat maupun online. Membangun suatu kelompok masyarakat yang peduli terhadap perlindungan anak dapat dimulai sejak dini seperti, mengajarkan kelompok muda melakukan berbagai kegiatan sosial.
Sebuah kewajiban dari sang guru untuk selalu siap dalam menanggapi laporan kasus bullying seperti ancaman, dan intimidasi. Guru wajib menunjukan sebuah kepedulian, apabila siswa korban bullying menceritakan kisah selama mengalami kekerasan baik verbal dan non verbal. (*)
Donec sed consectetur augue. Sed tempor eu ante vitae imperdiet.
Like us on facebook
Follow Our Instagram
Follow us on Twitter
pin with us on Pinterest
“Phasellus cursus, orci ut maximus mattis, sem ligula vulputate justo, vel congue dui lorem et nibh. Donec eros tortor, posuere at aliquet ut, commodo ut quam. Vivamus ultricies, leo vel auctor feugiat, nisl lacus porta orci, a euismod diam lorem eget nunc. Mauris venenatis vulputate facilisis. Aenean congue sapien diam, sed bibendum nisl tincidunt vel. Integer eget faucibus nibh.”