
THANK YOU FOR INTEREST IN OUR EBOOK
YOUR DOWNLOAD IS READY!

Bagi seorang muslimah, hijab bukanlah semata-mata menunjukkan jati diri sebagai seorang muslimah, tetapi lebih dari itu merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Sebab sebagaimana termaktub dalam Al Qur’an surat Ahzaab (33) ayat 59 :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali, sehingga mereka tidak diganggu.”
Tentunya perintah dari Allah SWT. tersebut bermaksud untuk melindungi manusia dan memberikan manfaat. Alasan perintah berhijab yang terkandung dalam ayat di atas yakni agar wanita muslim lebih mudah dikenali karena adanya pembeda daripada wanita lain. Selain itu, agar karakter wibawa dan watak wanita terjaga dengan tidak diganggu atau disakiti.
Nah, tahukah kalian bahwa hijab telah diakui dalam dunia internasional, sehingga kemudian ada waktu khusus yang dinyatakan sebagai Hari Hijab Sedunia? Yup, Hari Hijab Sedunia diperingati setiap tahunnya pada 1 Februari. Dikutip dari National Today, Hari Hijab Sedunia adalah bentuk penghormatan kepada wanita muslim yang mengenakan hijab. Hari peringatan ini juga merupakan bentuk kampanye untuk mendorong perempuan dari berbagai kalangan untuk mencoba jilbab dan melihat bagaimana rasanya memakainya.
Sejarah Hari Hijab Sedunia
Hari Hijab Sedunia sendiri diprakarsai oleh Nazma Khan, wanita muslim keturunan Bangladesh yang tinggal di New York, Amerika Serikat. Nazma Khan mencetuskan Hari Hijab Sedunia sebagai sarana untuk mendorong kebebasan pribadi dalam mengekspresikan agama dan pemahaman budaya. Dengan mengizinkan semua perempuan untuk mencoba mengenakan jilbab selama sehari, ia berharap dapat meningkatkan pemahaman dan toleransi beragama.
Dikutip dari World Hijab Day, saat usia 11 tahun, Nazma Khan mengaku banyak menghadapi diskriminasi lantaran mengenakan hijab ke sekolah, setelah ia pindah dari Bangladesh ke New York.
“Tumbuh di Bronx, New York City, saya mengalami banyak diskriminasi karena hijab saya. Di sekolah menengah, saya adalah ‘Batman’ atau ‘ninja.’ Ketika saya masuk Universitas terjadi 9/11. Sekarang, saya dipanggil Osama bin Laden atau teroris. Itu mengerikan. Saya pikir satu-satunya cara untuk mengakhiri diskriminasi adalah jika kita meminta saudara kita untuk berhijab sendirisendiri,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa setelah peristiwa 11 September 2001, banyak perempuan Muslim dengan hijab, termasuk dirinya, mengalami pelecehan dan diskriminasi. Studi dari Women’s Rights Project tahun 2008 yang ditemukan olehnya menunjukkan bahwa 69 persen perempuan berhijab pernah mengalami setidaknya satu insiden diskriminasi, jauh lebih tinggi dibandingkan 29 persen perempuan yang tidak mengenakan hijab.
Ia berharap dengan ditetapkannya hari ini, ia mampu mengakhiri bentuk diskriminasi tersebut. Hari Hijab Sedunia saat ini dirayakan di 190 negara di seluruh dunia. Hari Hijab Sedunia telah didukung oleh banyak individu terkenal dunia termasuk cendekiawan, politisi, dan selebriti di seluruh dunia.
Ada banyak pencapaian sejak dicanangkannya Hari Hijab Sedunia. Pada 2017, Negara Bagian New York, mendeklarasikan Hari Jilbab Sedunia, dan mantan Perdana Menteri Inggris, Theresa May menghadiri acara memperingati peristiwa tersebut di House of Commons. Pada 2021, Dewan Perwakilan Rakyat Filipina menetapkan 1 Februari sebagai Hari Jilbab Nasional untuk mendorong pemahaman dan penerimaan yang lebih baik terhadap tradisi Islam.
Tema peringatan Hari Hijab Sedunia 2025 adalah #HijabisUnsilenced. Tema ini menyoroti pentingnya memperkuat suara perempuan berhijab di seluruh dunia. Gerakan ini mengajak para hijaber untuk terus menyuarakan pengalaman, perjuangan, serta ketahanan mereka dalam menghadapi stereotip dan prasangka. Dengan tema ini, Hari Hijab Sedunia 2025 bertujuan untuk menunjukkan bahwa para perempuan berhijab tidak akan dibungkam dan terus memperjuangkan hak serta kebebasan mereka dalam berbusana sesuai dengan keyakinan masing-masing.
So, kalau dunia sudah mengakui hak perempuan untuk mengenakan hijab, lalu masihkah kita di Indonesia yang mengaku sebagai muslimah “bongkar pasang” hijab? Wallahu a’lam (*)
Donec sed consectetur augue. Sed tempor eu ante vitae imperdiet.
Like us on facebook
Follow Our Instagram
Follow us on Twitter
pin with us on Pinterest
“Phasellus cursus, orci ut maximus mattis, sem ligula vulputate justo, vel congue dui lorem et nibh. Donec eros tortor, posuere at aliquet ut, commodo ut quam. Vivamus ultricies, leo vel auctor feugiat, nisl lacus porta orci, a euismod diam lorem eget nunc. Mauris venenatis vulputate facilisis. Aenean congue sapien diam, sed bibendum nisl tincidunt vel. Integer eget faucibus nibh.”