02177206162
smpitnururrahman@gmail.com
Peranan Terapi Musik Terhadap Pemulihan Bagian-Bagian Otak
Peranan Terapi Musik Terhadap Pemulihan Bagian-Bagian Otak
Mon, 16 December 2024
Penulis : Admin
images

Musik adalah nada atau suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung ritme, lagu, dan keharmonisan. Musik terdiri dari beberapa unsur, yaitu melodi, harmoni, ritme, dan timbre. Salah satu tokoh yang memiliki pengaruh besar pada perkembangan notasi dan praktik musik barat adalah Guido of Arezzo yang juga dikenal sebagai “bapak notasi musik”, seorang biarawan benediktin1 di Italia yang hidup pada abad ke-11 (sekitar tahun 991-1033). Salah satu kontribusinya dalam musik adalah solfège, yaitu penggunaan suku kata untuk menyebut nada (do, re, mi, fa, so, la, si, do) atau yang kerap disebut teori Guido’s Hand, dan dari sinilah asal music modern.

Seiring berkembangnya pengetahuan tentang musik modern, musik ini digunakan untuk membantu orang dalam mengatasi masalah emosi mereka dengan terapi.

Terapi musik baru dikenal masyarakat barat pada abad ke-17, Robert Burton dalam bukunya yang berjudul The Anatomy Of Melancholy (1621) berpendapat bahwa musik dan tari sangat penting dalam mengobati penyakit mental, terutama melankolia.

Menurut Dr. Jessica Hariwijaya, seorang Medical Music Therapist yang bekerja di Departemen Rehabilitasi3 Medik di rumah sakit Siloam Hospital terapi musik dapat membantu para pasien dengan gangguan saraf, gangguan perkembangan, sampai pasien dengan perawatan paliatif4. Semua orang tahu musik, bahkan orang yang tidak pernah bermain musik atau yang tidak menyukai musik pasti pernah terekspos terhadap musik.

Karena musik ada di sekitar kita, musik dapat menjadi sebuah perawatan yang fungsional. Perawatan yang dapat dipakai untuk siapapun di usia berapapun. Banyak orang mengira mendengarkan musik hanya menstimulasi sebelah otak saja, tapi sebenarnya ketika musik itu dimainkan, ketika musik itu didengarkan, atau bahkan ketika kita bermain musik ada banyak bagian di otak yang teraktivasi.

Saat musik didengar, korteks audiotori yang merupakan bagian otak utama yang memproses suara yang berada di lobus temporal5 memecah musik menjadi komponen dasar seperti nada, ritme, dan melodi. Ia mengenali perbedaan nada dan membantu dalam mengenali pola suara.

Korteks audiotori mengirim sinyal ke thalamus6 yang kemudian disalurkan ke bagian otak yang lebih spesifik untuk memberikan respon yang sesuai, seperti yang terjadi pada bagian dari system limbik7, yaitu hipokampus. Bagian otak yang berperan dalam pembentukan memori dan konsolidasi memori8. Pasien dengan Alzheimer atau Demensia  biasanya mengalami kerusakan pada hipokampus, namun, memori yang sudah lama disimpan, seperti memori musik atau lagu-lagu yang pernah didengar selama masa muda, sering kali masih dapat diakses lebih mudah.

Musik yang dikenal dapat membantu menstimulasi hipokampus dan mengaktifkan ingatan lama. Hal ini bisa memunculkan kembali kenangan dari masa lalu yang sering kali hilang akibat penyakit. Misalnya, ketika mendengarkan lagu dari masa mudanya, pasien mungkin mulai mengingat momen penting, keluarga, atau peristiwa khusus yang mereka alami.

Selain hipokampus, amigdala atau Neurological Alert System9 yang juga merupakan 4 bagian utama system mesolimbik berperan sebagai pendeteksi Unpleasant Emotions (emosi yang tidak menyenangkan) seperti kemarahan, kekerasan, ketakutan, dan kecemasan. Jika amigdala dirangsang secara berlebihan maka akan menyebabkan fobia10. mendengar music yang menyenangkan atau menenangkan serta pelepasan hormone dopamine dapat membantu meredakan rangsangan yang berlebihan sehingga membantu dalam proses penyembuhan beberapa penyakit tertentu.

Musik juga membantu pasien dengan cedera otak atau stroke meningkatkan suasana hati dan motivasi serta mengurangi stress untuk berpartisipasi dalam terapi fisik atau rehabilitasi. Hal ini terjadi karena musik merangsang system limbik, yang mengontrol emosi dan respons stress, sehingga dapat membantu menurunkan tingkat hormone kortisol11 dan meningkatkan perasaan tenang. Pasien yang mengalami cedera otak atau stroke sering kali merasa putus asa atau frustrasi, yang dapat menghambat pemulihan. Musik memiliki efek positif pada emosi karena merangsang pelepasan neurotransmitter12 seperti dopamin dan serotonin, yang terkait dengan perasaan bahagia dan motivasi.

Musik memengaruhi neurotransmitter dopamine dalam brain reward system13 atau jalur mesolimbik. Beberapa bagian penting dari brain reward system  termasuk nucleus accumbens, dan ventral tagmental area (VTA). Mendengarkan music yang kita sukai akan memicu pelepasan dopamine di area ini.

Perjalanan musik dari sarana beribadah dan bersenang-senang hingga menjadi perantara untuk perawatan medis dalam berbagai penyakit membutuhkan waktu yang tidak sedikit, berbagai penelitian dan dedikasi para ilmuwan dalam membuktikan pengaruh musik terhadap otak adalah sesuatu yang patut dihargai. Semua kerja keras mereka yang memungkinkan musik sebagai terapi telah membantu banyak orang untuk menjalani hari-harinya dengan lebih baik, yang mungkin juga merupakan hari-hari terakhir mereka.

 

 Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Musik

https://stekom.ac.id/

https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/103-merasa-nyaman-dengan-bermusik

https://hellosehat.com/saraf/fungsi-amigdala/

https://khazanah.republika.co.id/berita/p5vw82313/terapi-musik-berkembang-pesat-di-era-utsmaniyah

Kata dan Istilah Penting:

  1. Biarawan benediktin: Pria beragama katolik yang mengikuti aturan santo benediktus dari Nursia, seorang santo Kristen dan santo pelindung Eropa.
  2. Kekaisaran Ottoman: Kekaisaran Utsmaniyah atau Turki Utsmani adalah kekaisaran lintas benua yang didirikan oleh suku-suku Turki di bawah pimpinan Osman Bey di barat laut Anatolia pada tahun 1299.
  3. Rehabilitasi: Perbaikan kemampuan fisik, psikologis, dan sosial secara medis untuk mencapai hasil yang maksimal.
  4. Perawatan paliatif: Perawatan paliatif adalah pelayanan kepada pasien yang penyakitnya sudah tidak bereaksi terhadap pengobatan kuratif, atau tidak dapat disembuhkan secara medis (stadium akhir). Tujuan perawatan paliatif adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dalam menghadapi setiap penyakit yang diderita dan mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan tenang dan nyaman tanpa merasa tertekan atas penyakit yang diderita.
  5. Lobus temporal: lobus berarti bagian dari suatu organ, lobus temporal dalam otak berarti bagian yang bertanggung jawab dalam menerima, menganalisa, memproses, dan merespons rangsangan audiotori serta menyimpan memori suara seperti pola, tempo, dan getaran.
  6. Talamus: bagian dari sitem limbik yang berada di setiap hemisphere serebral tepat diatas batang otak. Thalamus adalah tempat menyalurkan semua informasi dari stimulus atau rangsangan luar ke korteks atau lobus yang tepat.
  7. System limbik: sekumpulan bagian yang terletak tepat diatas batang otak yang bertanggung jawab dalam meregulasi emosi. System limbik terdiri dari 4 bagian utama yaitu talamus, hipotalamus, amigdala, dan hipokampus.
  8. Konsolidasi memori: upaya konversi dari memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang, bukan menyimpan.
  9. Neurological alert system: sistem peringatan neurologis adalah sekumpulan jaringan neuron (amigdala) yang berfungsi untuk merespons rangsangan luar yang berpotensi atau dianggap berbahaya, biasanya amigdala akan memberikan respons yang dikenal sebagai respons fight or flight (lawan atau menghindar).
  10. Fobia: atau gangguan kecemasan adalah rasa takut berlebih yang diderita seseorang karena suatu alasan.
  11. Hormone kortisol: hormone yang diproduksi untuk menjaga homeostatis atau yang biasa disebut adrenalin atau hormone stress. Ketika hormone kortisol dilepaskan ke peredaran darah oleh korteks adrenalin, ia akan melakukan banyak hal untuk mengurangi stress yang asli. Kortisol akan memengaruhi kerja jantung dan meningkatkan detak jantung serta tekanan darah. Kortisol akan memecah kalsium dari tulang untuk kontaksi otot, konduksi saraf, dan penggumpalan darah. Kortisol juga menyebabkan pelepasan asam amino di hati untuk mengubahnya menjadi glukosa dan dialirkan ke peredaran darah, proses ini disebut gluconeogenesis.
  12. Homeostatis adalah kecedenrungan organisme untuk mempertahankan keadaan internal yang stabil, contoh tubuh melepaskan hormone insulin ketika mendeteksi kadar glukosa yang tinggi dalam peredaran darah.
  13. Neurotransmitter: zat kimia yang berperan dalam suatu konduksi listrik dari sel saraf ke sel saraf berikutnya.
  14. Brain reward system: atau jalur mesolimbik merupakan serangkaian sirkuit yang saling berhubungan saat diaktifkan oleh dopamin yang dihasilkan VTA. Jalur ini mencangkup Ventral Tagmental Area (VTA) sebagai penghasil dopamine utama, amigdala memberikan respons puas dan senang terhadap stimulus, hipokampus menyimpan ingatan tentang stimulus untuk masa depan, nucleus accumbens sebagai pengendali fungsi motorik akan melakukan gerakan untuk menambah stimulus, dan korteks prefrontal membantu memfokuskan otak terhadap stimulus.

(Irdhina & Salman)

Artikel, Umum

Artikel Lainnya

LDKO Anggota OSIS SMPIT...
Dengan tema SEIRAMA (Seribu Suara Satu Pencapaian yang Sama) dalam rangka penerimaan anggota masa bakti 2025-2026, OSIS SMPIT Nururrahman mengadakan...
Fri, 17 January 2025 | 11:11
SMPIT Nururrahman Serahkan Bantuan...
Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Sukabumi, sejak Rabu (04/12/2024), menimbulkan banyak kerugian bagi para korban. Sejumlah rumah terendam hingga mobil...
Thu, 19 December 2024 | 8:15
Istighosah dan Santunan Anak...
Jum’at (6/12/2024), SMPIT Pesantren Nururrahman mengadakan Istighotsah ( Doa Bersama ) dan santunan anak yatim sebelum PSAS berlangsung. Kegiatan ini...
Fri, 13 December 2024 | 1:57
Wawancara dan Simulasi OSIS:...
      22/11/24 - Kegiatan seleksi calon anggota OSIS berlangsung meriah dengan semangat dan antusiasme tinggi dari para peserta....
Fri, 13 December 2024 | 1:09

THANK YOU FOR INTEREST IN OUR EBOOK

YOUR DOWNLOAD IS READY!

Stay tuned for more freebies!

Donec sed consectetur augue. Sed tempor eu ante vitae imperdiet.

Like us on facebook

Follow Our Instagram

Follow us on Twitter

pin with us on Pinterest

I hope you'll enjoy this ebook!

“Phasellus cursus, orci ut maximus mattis, sem ligula vulputate justo, vel congue dui lorem et nibh. Donec eros tortor, posuere at aliquet ut, commodo ut quam. Vivamus ultricies, leo vel auctor feugiat, nisl lacus porta orci, a euismod diam lorem eget nunc. Mauris venenatis vulputate facilisis. Aenean congue sapien diam, sed bibendum nisl tincidunt vel. Integer eget faucibus nibh.”

Copyright 2017 © Premium Template Elementor